Inilah Perbedaan Maxim, Grab dan Gojek
Sebenarnya Grab, Gojek, dan Maxim bukan hanya mereka yang menyediakan layanan transportasi online, masih banyak lagi yang lainnya namun yang lainnya tidak cukup punya nama untuk dikenal di kalangan masyarakat.
Gojek
Tarif
Tarif Gojek menetapkan tarif Rp. 12.000,- untuk 1-10 KM. Untuk perjalanan 11-15 KM, Gojek menetapkan harga Rp.15.000,- dan untuk perjalanan diatas 15 KM Gojek akan menambahkan Rp. 2.000,- per kilometer. Ini adalah tarif pada jam-jam biasa.
Layman
Ada banyak layanan yang ada di aplikasi Gojek yaitu Go Car, Go Ride, Go Food, Go Bluebird, Go Send, Go Bills, Go Shop, Go Mart, Go Pulsa, Go Tix, Go Box, Go Pay dan beberapa layanan telah dihapus seperti GoGlam, GoFix, GoAuto, GoDaily, GoLaundry dan Service Marketplace
Grab
Tarif
Tarif yang dikenakan oleh Grab untuk 12 KM pertama sebesar 1.750 per KM. Diatas itu akan menjadi 3.000 per KM untuk jam biasa dan dapat menjadi naik menjadi 2.500 per KM.
Layanan
Tidak seperti Gojek, Grab tidak memiliki layanan sebanyak Gojek. Namun Grab fokus pada beberapa layanan utama yang membantu banyak penggunanya. Beberapa layanan yang ada di Grab diantaranya adalah Grab Bike, Grab Car, Grab Hitch Car, Grab Taxi, Grab Hitch Bike, dan Grab Food.
Jika Gojek memiliki sistem pembayaran GoPay yang mengakomodasi 70% transaksi di ekosistem Gojek. Sedangkan Grab menjalin kerja sama dengan OVO sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan OVO.
Maxim
Tarif
Maxim menarik perhatian karena dari sisi harga, tarif yang dipatok terbilang sangat rendah yaitu Rp. 3.000 saja untuk 4 KM pertama.
Mengenai tarif, sebetulnya sudah ada aturan dari pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 yang sudah berlaku sejak 1 Mei 2019 yang isinya adalah 3 zonasi yang ditunjuk memiliki tarif minimal antara Rp.7.000 sampai Rp.10.000,- untuk 4 KM pertama.
Namun menurut Maxim, itu hanyalah acuan tarif dengan melihat daya beli dan kemampuan pasar melayani penumpang. Driver dapat menolak maupun menerima tergantung harga yang ia patok dan Maxim melihat ini sebagai peluang.
Agar omzet driver meningkat, penumpang juga harus ditingkatkan, agar penumpang meningkat, harga dibuat lebih murah.
Namun Desember 2019 kantor Maxim di amuk driver Gojek dan Grab di Solo karena tarif yang terlalu murah yang ditetapkan Maxim yang menurut mereka melanggar aturan.
Kini harga Maxim telah disesuaikan dengan regulasi, namun tetap jauh lebih murah dibanding Grab dan Gojek.
Layanan
Sama seperti Gojek dan Grab, Maxim memiliki layanan yang sama dengan nama MaximCar, MaximBike dan Delivery. Layanan Maxim tidak selengkap Grab apa lagi Gojek. Namun terdapat layanan yang tidak dimiliki Grab maupun Gojek yaitu jasa penderekan mobil mogok dan stater aki.
Jika Gojek memiliki Go Food, dan Grab mempunyai Grab Food, Maxim menggunakan delivery sebagai bagian yang sama antara memesan makanan dan mengantar barang.
Itulah beberapa perbedaan antara maxim, Gojek dan Grab. Meskipun Maxim baru muncul di Indonesia sebenarnya ia telah ada sudah sejak lama dan sudah ada di 16 negara lain seperti Azerbaijan, Armenia, Belarus, Bulgaria, Georgia, Rusia, Italia, Kazakhstan, Kirgizstan, Malaysia, Mongolia, Republik Siprus, Tajikistan, Uzbekistan, Ukraina, Montenegro, Republik Ceko.
Aplikasi Maxim telah diinstall oleh 10.000.000 pengguna di Playstor dan terus meningkat ini menandakan antusiasme pengguna yang juga semakin tinggi. Bukan tidak mungkin Maxim akan mengalahkan dua raksasa transportasi online lainnya, Grab dan Gojek.
Transportasi online memang merupakan bisnis masa depan yang sangat cerah, tidaklah mengherankan bagaimana mereka “berdarah-darah” untuk memperebutkan pangsa pasar yang memang masih sangat luas dan masih baru.
Ini dapat dilihat dari bagaimana Gojek tidak dapat melanjutkan rencananya untuk IPO karena perusahaan Gojek masih rugi! Dengan beragam perang promo yang dilakukan Gojek dan Grab dan layanan pembayaran yang mereka dukung masing masing yaitu OVO dan GoPay, ini akan menjadi pertarungan memperebutkan konsumen yang sangat sengit.
Uang investor diguyur untuk memanjakan konsumen mereka masing-masing. Bahkan menurut TechInAsia, Gojek menghabiskan uang miliaran perbulan untuk menyokong GoPay dengan beragam diskon yang ditawarkan.
Demikian juga mitra pembayaran Grab yaitu OVO yang sampai ditinggal investor pertamanya yaitu Lippo Group “tidak kuat kalau harus bakar uang terus.” kata Mokhtar Riyadi menanggapi alasan mengapa ia exit dari OVO.
Meskipun pertarungan yang sangat sengit terjadi, Maxim mampu bertahan dan tumbuh dengan segala keterbatasannya. Namun apakah nasib Maxim akan seperti Uber, kita lihat saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar