Alat Transportasi Online dan Offline yang berkembang di Indonesia

Sejarah Transportasi Online Grab




Grab (sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi) merupakan salah satu platform layanan on demand asal Malaysia yang bermarkas di Singapura. Berawal dari layanan transportasi, perusahaan tersebut kini telah mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran yang bisa diakses lewat aplikasi mobile.

Pada awalnya, Grab didirikan di Malaysia, sebelum kemudian memindahkan kantor pusat mereka ke Singapura. Saat ini, Grab telah beroperasi di Asia Tenggara (kecuali Laos dan Brunei). Grab merupakan startup "decacorn" (sebutan untuk startup yang memiliki valuasi perusahaan sebesar US$10 miliar) pertama di Asia Tenggara.


Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti ojek (GrabBike), mobil (GrabCar), taksi (GrabTaksi), kurir (GrabExpress), pesan-antar makanan (GrabFood), dan carpooling (GrabHitch Car). Saat ini Grab tersedia di 125 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Banda Aceh - Aceh hingga Jayapura - Papua 


Grab Taxi hadir pada bulan Oktober 2012 di Malaysia. Nah, setahun berselang tepatnya Mei 2014, Grab Taxi hadir di Indonesia dan menjadi salah satu bisnis populer di Indonesia. Di mana, pelanggan hanya perlu mendownload aplikasi untuk mendapatkan layanan tersebut.

 

Fasilitas Pengembangan dan Penelitian

 

Pada 2015, Grab Taxi membuka fasilitas penelitian dan pengembangan di distrik bisnis Singapura. Dengan nilai mencapai US$100 juta, fasilitas ini menjadi rumah bagi 200 data engineer dan scientist.


Beberapa tenaga ahli didatangkan untuk mendukung perkembangan fasilitas ini. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah Wei Zhu. Mantan engineer Facebook dan kreator Facebook Connect tersebut menjadi bagian dari Grab usai meninggalkan perusahaan besutan Mark Zuckerberg pada Agustus 2015.


Langkah Grab dalam mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan ini mengindikasikan bahwa strategi pengembangan perusahaan tak hanya berpusat pada layanan yang sudah ada. Mereka sadar akan pentingnya menelurkan inovasi baru, pengembangan aplikasi, layanan baru, dan manajemen staff.

 

AKUISISI

 

Aksi bisnis Grab lainnya yang tak kalah menarik perhatian adalah keputusan mengakuisisi Uber pada 26 Maret 2018. Banyak pihak mengklaim ini sebagai salah satu kesepakatan terbesar di Asia Tenggara.


Sebagai imbas dari pencaplokan tersebut, Uber kini memiliki 27,5 persen saham Grab. Tak hanya itu, CEO mereka, Dara Khosrowshahi, juga bergabung dengan jajaran top management Grab. Beberapa layanan serupa seperti Uber Eats dan Grab Food, disatukan.

 

 

 

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Arsip

Postingan Terbaru

Entri yang Diunggulkan

Mengenal 10 Alat Transportasi tercepat Di Dunia